Senin, 03 Oktober 2016

Review Polygon Xtrada 5.0 2016


Dalam postingan kali ini, saya akan sedikit mereview sepeda MTB yang kebetulan baru dapat kemarin. Sepeda yang dimaksud adalah Polygon Xtrada 5.0 2016, sepeda hard tail ini cukup populer di kalangan goweser untuk bersepeda di akhir pekan maupun melakukan cross country ringan. Di pasaran, sepeda ini dibandrol dengan harga sekitar 5,35 jt dengan pilihan warna grey dan black. Langsung saja saya mulai bagaimana pengalaman menunggangi sepeda ini.


       
Polygon xtrada 5 memiliki frame alloy hydroformed, frame ini cukup populer untuk sepeda keluaran baru. Frame ini dibentuk oleh tekanan air yang bertujuan untuk mengurangi bobot, dan mengurangi biaya produksi dan perakitan komponen. Dan benar saja, dengan frame ini, beban sepeda terasa lebih ringan bahkan untuk mengangkatnya pun tidak memerlukan banyak tenaga. Selain itu, harga yang ditawarkan juga sangat murah untuk ukuran frame yang ringan (Dibanding frame karbon tentunya).


                                           Frame Alloy Hydroformed
                                                        
Pada bagian suspensi, dibekali dengan fork SR Suntour XCM, secara umum fork ini cukup baik untuk medan yang tidak terlalu ekstrim. Tetapi untuk medan yang sedikit lebih berat tidak direkomendasikan karena goncangan masih sangat terasa. Meskipun terasa kurang nyaman untuk medan yang sedikit lebih berat. Fork ini sudah dibekali dengan lock dan preload untuk menyesuaikan medan yang akan dilewati.


                                               Fork SR Suntour XCM 

Untuk bagian RD, FD menggunakan shimano alivio 27 speed. Perpindahan gear depan maupun belakang terasa cukup responsif. Crankset nya pun terasa ringan saat digunakan mengayuh, sehingga goweser sangat dimanjakan saat bersepeda.
                                                                                                                          
              
RD dan FD Shimano Alivio + Crankset                                                                               
Wheel set polygon seri 2016 ini menggunakan ukuran 27.5”, sedikit lebih lebar daripada seri sebelumnya. Dibekali dengan rims Araya DM-650 dan ban Schwalbe Smart Sam, sepeda ini sangat stabil dipakai on road maupun off road. Hanya saja jika dipakai on road perlu tambahan sedikit tenaga untuk mengayuh. Mungkin ini karena peruntukan xtrada 5 yang spesifikasinya lebih condong ke off road.


                            Perpaduan Araya dan Schwalbe, stabil di jalanan

Brake set xtrada 5 ini sudah menggunakan sistem hidrolik milik shimano. Rem dengan teknologi hidrolik ini sangat responsif dibanding dengan sistem mekanik sebelumnya. Goweser disarankan untuk rutin mengisi pelumas rem agar performa pengereman selalu terjaga.


            Brake Set hidrolis memberikan tingkat pengereman yang sangat baik

Di bagian kemudi, stem dan handle bar menggunakan produk dari entity. Dimensi stem yang panjang (kira2 100mm) membuat posisi kemudi kurang nyaman untuk saya. Dan akhirnya diganti dengan stem dan handlebar lebih pendek.
    
Stem dan Handlebar lama kepanjangan, saya ganti lebih pendek agar nyaman 

Terakhir, bagian saddle yang paling saya cermati karena juga berpengaruh pada tinngkat kenyamanan bersepeda. Saddle Xtrada 5 menggunakan produk entity. Pada saat menungganginya, bokong akan terasa cepat pegal karena saddle terlalu keras dan penampangnya tipis. Namun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan  cover saddle maupun menggantinya dengan yang lebih empuk.

                                                                
Itulah review dari saya berdasarkan pengalaman menggowes Polygon Xtrada 5.0 2016. Overall, sepeda ini menawarkan performa yang baik dan harga yang sepadan dengan kualitas yang diberikan. Cukup sekian dan terimakasih.

Jumat, 13 Mei 2016

Hobi lama bersemi kembali

Akhir pekan adalah momen yang sangat tepat untuk melakukan aktivitas yang kita senangi. Dan karena saya orang yang tidak betah an di rumah, saya sering melakukan aktivitas luar rumah. Entah itu futsal, berenang, bersepeda, maupun sekedar pergi ke rumah teman. Kali ini saya akan menapak tilas tentang kegiatan bersepeda dengan rute kesukaan saya dulu. Tidak jauh - jauh dari lokasi rumah. Dan kebetulan minggu kemarin bernostalgia dengan jalur tersebut. 1 lap start dari Turen - Jambangan - Singgahan - Kembali ke Turen. Menggunakan sepeda Pol. Xtrada 5 warna biru (ngarep :D:D:D:D).
Start pukul 5.30 dimulai dari rumah kawan saya, cuaca kebetulan agak mendung dan sedikit lebih dingin, kami mengayuh pedal menuju arah jalan mayor damar hingga sampai tugu kemudian belok kanan dan lurus melewati perkampungan. Setelah lewat perkampungan, kita akan bertemu dengan jembatan dan tanjakan yang cukup menguras tenaga di perbatasan Turen - Dampit (tepatnya di desa Pojok). Meski lelah melewati tanjakan, mata kita akan dimanjakan pemandangan persawahan yang luas di daerah jambangan.
(di daerah dekat jembatan, jaman masih gondrong)

(wajah dekil dengan pose sedikit alay. hahaha)
 (agak mendingan. foto baru kemarin)

(kalo sore view nya bagus banget)

Setelah berhenti di persawahaan, kami meneruskan perjalanan ke arah singgahan melewati gapura desa jambangan lurus kemudian ke arah pertigaan belok kiri lalu belok kanan disekitar masjid. Kemudian lurus hingga bertemu dengan trek off road yang agak licin jika hujan. Setelah melewati trek tersebut kami bertemu dengan sebuah jembatan gantung di wilayah singgahan yang masuk wilayah administratif kecamatan Turen. Berikut penampakannya.




 (numpang keren dengan sepeda punya teman :D:D:D)


Setelah melewati jembatan kemudian kami memutuskan untuk pulang ke turen karena kelaparan dan mampir sebentar di warung :D.
Itulah sedikit cerita kegiatan akhir pekan saya. Sederhana dan gak jauh2 amat. tapi sangat menyenangkan bagi saya, dan juga menyehatkan. 

Have a Nice Day :):):)

Kamis, 12 Mei 2016

Cara menata ruang yang baik dalam merancang rumah

Seiring perkembangan peradaban manusia, rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat melindungi diri dari cuaca maupun ancaman dari luar. Kini, fungsi rumah mengalami pergeseran dengan mengedepankan sisi kenyamanan dari pemilik rumah tersebut. Untuk menunjang kenyamanan tersebut, diperlukan penataan yang baik. Kali ini, saya akan sedikit berbagi pengetahuan saya pada saat menempuh kuliah mengenai penataan ruang pada rumah. Berikut adalah tahap perencanaan penyusunan ruang :
1. Identifikasi Fungsi dan Aktivitas untuk Menentukan Kebutuhan Ruang
Identifikasi merupakan tahap awal untuk menata ruang. Kita harus memahami aktivitas apa saja yang dibutuhkan sehingga rumah dapat mengakomodir kebutuhan penghuninya. Berikut adalah tabel kebutuhan ruang pada rumah sederhana :



No
Fungsi
Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Karakter
1
Fungsi Utama;  Hunian
Tidur Orang Tua
Ruang Tidur Utama
Non formal, santai, rutin, privat.
Tidur dan belajar (anak 1org)
Ruang Tidur
Non formal, santai, rutin, privat.
Buang Air besar / kecil / mandi
KM/WC
Non formal,rutin,privat
Memasak / menyiapkan makanan
Dapur
Non formal, rutin, service
Makan
Ruang Makan
Non formal, rutin, semi publik
Menerima/menjamu tamu
Ruang Tamu
Semi formal, publik
Interaksi sosial keluarga
Ruang keluarga
Non formal, santai, semi publik
2
Fungsi Pendukung
Parkir Mobil
Car port
Non Formal, publik
Mencuci
Ruang Cuci
Terlindung, service
Menjemur
Jemuran
Terbuka, service
Menerima tamu
Teras
Welcome, publik



 2. Penyusunan Hubungan Kegiatan
Perlu untuk diperhatikan bahwa, penyusunan hubungan yang diperhatikan adalah “hubungan kegiatan”. Bukanlah hubungan ruang, karena ruang hanyalah wadah penampung kegiatan. Penyusunan hubungan fungsinya untuk mempermudah akses dari setiap kegiatan yang dibutuhkan. Berikut adalah penggolongan ruang berdasarkan karakternya.























3. Penyusunan Matrik
Satu pendekatan hubungan kegiatan yang dihubungkan dengan cara matrikulasi/diagram matrik, dimana masing-masing kegiatan dihubungkan sesuai dengan kualitas hubungan yang diinginkan. Untuk mempermudah. Tingkat hubungan kegiatan secara kualitas terdapat tiga jenis kualitas hubungan, yaitu; Langsung (intesif), semi (ada hubungan kegiatan tetapi bersifat insidental), tidak ada hubungan. Untuk memudahkan maka masing-masing kualitas hubungan diberikan notasi yang berbeda, sehingga hubungan kegiatannya bisa dijabarkan pada tabel berikut:

          


4. Penyusunan Diagram Bongkah
Merupakan diagram dalam bentuk bongkahan yang menggambarkan adanya hubungan kegiatan, adapuntingkat hubungan operasionalnya seperti halnya pada diagram matrik. 
 

Setelah penataan ruang telah terintegrasi. Dapat dibuat gambar teknis perencanaan. Berikut adalah gambar perencanaan (denah) dari matriks di atas:

Demikianlah sedikit pengetahuan mengenai penataan ruang pada rumah. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila artikel masih ada kekurangan.