Jumat, 13 Mei 2016

Hobi lama bersemi kembali

Akhir pekan adalah momen yang sangat tepat untuk melakukan aktivitas yang kita senangi. Dan karena saya orang yang tidak betah an di rumah, saya sering melakukan aktivitas luar rumah. Entah itu futsal, berenang, bersepeda, maupun sekedar pergi ke rumah teman. Kali ini saya akan menapak tilas tentang kegiatan bersepeda dengan rute kesukaan saya dulu. Tidak jauh - jauh dari lokasi rumah. Dan kebetulan minggu kemarin bernostalgia dengan jalur tersebut. 1 lap start dari Turen - Jambangan - Singgahan - Kembali ke Turen. Menggunakan sepeda Pol. Xtrada 5 warna biru (ngarep :D:D:D:D).
Start pukul 5.30 dimulai dari rumah kawan saya, cuaca kebetulan agak mendung dan sedikit lebih dingin, kami mengayuh pedal menuju arah jalan mayor damar hingga sampai tugu kemudian belok kanan dan lurus melewati perkampungan. Setelah lewat perkampungan, kita akan bertemu dengan jembatan dan tanjakan yang cukup menguras tenaga di perbatasan Turen - Dampit (tepatnya di desa Pojok). Meski lelah melewati tanjakan, mata kita akan dimanjakan pemandangan persawahan yang luas di daerah jambangan.
(di daerah dekat jembatan, jaman masih gondrong)

(wajah dekil dengan pose sedikit alay. hahaha)
 (agak mendingan. foto baru kemarin)

(kalo sore view nya bagus banget)

Setelah berhenti di persawahaan, kami meneruskan perjalanan ke arah singgahan melewati gapura desa jambangan lurus kemudian ke arah pertigaan belok kiri lalu belok kanan disekitar masjid. Kemudian lurus hingga bertemu dengan trek off road yang agak licin jika hujan. Setelah melewati trek tersebut kami bertemu dengan sebuah jembatan gantung di wilayah singgahan yang masuk wilayah administratif kecamatan Turen. Berikut penampakannya.




 (numpang keren dengan sepeda punya teman :D:D:D)


Setelah melewati jembatan kemudian kami memutuskan untuk pulang ke turen karena kelaparan dan mampir sebentar di warung :D.
Itulah sedikit cerita kegiatan akhir pekan saya. Sederhana dan gak jauh2 amat. tapi sangat menyenangkan bagi saya, dan juga menyehatkan. 

Have a Nice Day :):):)

Kamis, 12 Mei 2016

Cara menata ruang yang baik dalam merancang rumah

Seiring perkembangan peradaban manusia, rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat melindungi diri dari cuaca maupun ancaman dari luar. Kini, fungsi rumah mengalami pergeseran dengan mengedepankan sisi kenyamanan dari pemilik rumah tersebut. Untuk menunjang kenyamanan tersebut, diperlukan penataan yang baik. Kali ini, saya akan sedikit berbagi pengetahuan saya pada saat menempuh kuliah mengenai penataan ruang pada rumah. Berikut adalah tahap perencanaan penyusunan ruang :
1. Identifikasi Fungsi dan Aktivitas untuk Menentukan Kebutuhan Ruang
Identifikasi merupakan tahap awal untuk menata ruang. Kita harus memahami aktivitas apa saja yang dibutuhkan sehingga rumah dapat mengakomodir kebutuhan penghuninya. Berikut adalah tabel kebutuhan ruang pada rumah sederhana :



No
Fungsi
Aktivitas
Kebutuhan Ruang
Karakter
1
Fungsi Utama;  Hunian
Tidur Orang Tua
Ruang Tidur Utama
Non formal, santai, rutin, privat.
Tidur dan belajar (anak 1org)
Ruang Tidur
Non formal, santai, rutin, privat.
Buang Air besar / kecil / mandi
KM/WC
Non formal,rutin,privat
Memasak / menyiapkan makanan
Dapur
Non formal, rutin, service
Makan
Ruang Makan
Non formal, rutin, semi publik
Menerima/menjamu tamu
Ruang Tamu
Semi formal, publik
Interaksi sosial keluarga
Ruang keluarga
Non formal, santai, semi publik
2
Fungsi Pendukung
Parkir Mobil
Car port
Non Formal, publik
Mencuci
Ruang Cuci
Terlindung, service
Menjemur
Jemuran
Terbuka, service
Menerima tamu
Teras
Welcome, publik



 2. Penyusunan Hubungan Kegiatan
Perlu untuk diperhatikan bahwa, penyusunan hubungan yang diperhatikan adalah “hubungan kegiatan”. Bukanlah hubungan ruang, karena ruang hanyalah wadah penampung kegiatan. Penyusunan hubungan fungsinya untuk mempermudah akses dari setiap kegiatan yang dibutuhkan. Berikut adalah penggolongan ruang berdasarkan karakternya.























3. Penyusunan Matrik
Satu pendekatan hubungan kegiatan yang dihubungkan dengan cara matrikulasi/diagram matrik, dimana masing-masing kegiatan dihubungkan sesuai dengan kualitas hubungan yang diinginkan. Untuk mempermudah. Tingkat hubungan kegiatan secara kualitas terdapat tiga jenis kualitas hubungan, yaitu; Langsung (intesif), semi (ada hubungan kegiatan tetapi bersifat insidental), tidak ada hubungan. Untuk memudahkan maka masing-masing kualitas hubungan diberikan notasi yang berbeda, sehingga hubungan kegiatannya bisa dijabarkan pada tabel berikut:

          


4. Penyusunan Diagram Bongkah
Merupakan diagram dalam bentuk bongkahan yang menggambarkan adanya hubungan kegiatan, adapuntingkat hubungan operasionalnya seperti halnya pada diagram matrik. 
 

Setelah penataan ruang telah terintegrasi. Dapat dibuat gambar teknis perencanaan. Berikut adalah gambar perencanaan (denah) dari matriks di atas:

Demikianlah sedikit pengetahuan mengenai penataan ruang pada rumah. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila artikel masih ada kekurangan.